Cerita
proses perjalanan wanita berbakat Indonesia Nurhayati Subakat, CEO PT Paragon Technology
Innovation (PTI).Yang sebenarnya dulu
bernama PT Pustaka Tradisi. Wanita
kelahiran tanggal 27 juli 1950 tidak langsung meraih
kesuksesannya begitu saja. Butuh waktu 32 tahun untung mencapai kedudukan yang
nyaman seperti sekarang.
Pada awalnya Ibu Nurhayati hanya melakukan
bisnis biasa dirumah dengan harapan banyak wanita disekitar rumah membeli
produknya.Namun disini yang membedakan ibu Nurhayati dengan produsen kosmetik
lain yaitu dia menjual produk kosmetik yang halal, memang tidak mudah
mendapatkan label halal dari MUI butuh beberapa kali iya membawa produknya
kesana. Sampai pada 1985 produk Wardah mendapat label Halal.
Perjuangan tidak berhenti sampai situ Ibu yang
berkelahiran di Padang ini pun harus bercucuran keringat berkeliling menawarkan produknya dari rumah
kerumah hingga salon ke salon. Memang masih banyak yang tidak percaya dan lebih
memilih merek luar ketimbang produk wardah milik ibu Nurhayati ini, namun dia
tidak menyarah sampai disitu. Subakat Hadi yaitu suaminya pun terus mendukung,
harap harap cemas istrinya sedih dikarnakan Ia takut istri kesayangannya gagal.
Namun, Seiring jalan akibat pengalaman dan
pembelajaran yang didapat ibu Nurhayati pun menemukan titik terang konsumen
mulai percaya akan produk yang Ia buat. Nurhayati terus mengembangkan sayap
usahanya diberbagai tempat yang menurutnya memiliki potensi besar bagi
produknya tersebut.
Setelah
Ia pikir produknya akan terus melesat dan baik baik saja, tapi disitulah cobaan
dari Tuhan sebenernya yang diberikan oleh bu nurhati , ya sijago merah melahap
habis dagangan kebanggan ibu Nurhati hingga tidak tersisa. Cucuran air matanya
pun tidak bisa membalikan semua modal usaha yang Ia bangun selama
bertahun-tahun, yang bisa Ia lakukan hanya memeluk suaminya dengan erat dan
menangis keras berharap setlah menangis ia akan baik baik saja. Bu Nurhati atau
panggilan saying dari suaminya yaitu “Nur” itu sempat putus asa dan tidak ingin
lagi melanjutkan usaha tersebut.
Tetapi
mental pengusaha yang telah Ia dapat dari pengalaman yang naik turun selama
bertahun-tahun itu berkata “ Tidak ! lanjut apapun resiko kedepan”. Disamping
itu jika ia berhenti puluhan karyawannya pun akan ikut hilang mata pencaharian
untuk keluarganya. Atas dasar mental yang kuat dan tanggung jawab serta
dukungan dari suaminya itu Ibu Nur memutuskan untuk memulai kembali dari AWAL
Namun,sekali
lagi Tuhan memberikan yang lebih baik dari pada sebelum nya.
Banyak
yang mengejar-ngejar kosmetiknya sampai dia tidak menyadari ternyata yang
menanyakan CEO kosmetik dunia bertanya-tanya “kok bisa?! Bagaimana? Dan apa
yang membjuat wardah bisa hingga seperti ini?”. Bu Nurhayati hanya menjawab
dengan santai “ya ini karena pertolongan Allah” ucapan yang kemudia mendapat
sambutan meriah dari peserta seminar besar pertamanya
Kebangkitan
bisnis Nurhayati, dimulai melalui relasi-relasinya. Bisnis wanita berhijab
tersebut merangkak naik dan makin besar. Produk-produknya semakin dipercayai
konsumen dan jangkauan wilayah produknya pun semakin luas.Saat ini, PTI
memiliki dua pabrik yang berlokasi di Cibodas dan Tangerang dengan daerah
operasional mencapai 30 daerah dengan 4.500 karyawan diseluruh Indonesia.
Bahkan saat ini produk-produk PTI sudah masuk ke berbagai negara Asia Tenggara
seperti Malaysia.Keberhasilan Nurhayati, mengembangkan bisnis kosmetik
halalnya, ternyata membuat para CEO kosmetik dunia penasaran dengan strategi
bisnis produk Wardah. Nurhayati bercerita, ketertarikan CEO kosmetik dunia tersebut
nampak saat dia menghadiri sebuah acara di Eropa.
Anggun Dayanti
Komentar
Posting Komentar